Selasa, 23 Desember 2008

Kecanduan Hypnoparenting

Kecanduan Hypnoparenting
4

02

2008
Di saat orang tua mulai putus asa dengan berbagai problem yang dihadapi dalam mengasuh anak-anak mereka, beberapa waktu terakhir ini santer istilah hypnoparenting didengar. Problem anak-anak seperti malas belajar, bosan sekolah, prestasi menurun, anak kurang nafsu makan, suka menggigit jari, ngompol dan masalah-masalah lain tentang kebiasaan-kebiasaan yang tidak dikehendaki orang tua tetapi menjangkiti anak, seakan menjadi mudah diselesaikan ketika tawaran hypnoterapi diberikan. Sebenarnya apa hypnoparenting itu?

Dulu, berbagai jenis terapi psikologik banyak dikenalkan untuk menangani masalah-masalah klinis psikologi atau psikiatri. Namun untuk saat ini, berbagai kasus non klinis (baca: belum gawat-gawat amat lah..) psikologi pun mulai banyak diupayakan penyelesaiannya melalui terapi semacam hypnosa yang nota bene salah satu jenis metode psikiatrik yang “serius.” Apakah ini bisa disebut kesadaran atau malah suatu gejala baru yang disebut euphoria hypnosa dalam program parenting?

Ada yang yang mengatakan, saat ini, berbagai informasi tentang parenting atau cara menjadi orang tua, penting dimiliki setiap orang tua yang ingin mendidik anak dengan cara yang efektif, termasuk ilmu hipnoparenting. Hypnotic parenting atau hypnoparenting terdiri dari kata hypnosis (berasal dari kata Yunani ”hypnos” yang berarti tidur) dan parenting. Jadi Hipnoparenting adalah aplikasi ilmu hypnotherapy untuk parenting (ilmu mendidik dan membesarkan anak dengan baik).

Sebenarnya, fenomena hipnosa sering kita alami tanpa kita sadari. Misalnya saat kita membayangkan saat kita haus, kita diminta minum es jeruk nipis tanpa diberi gula? hmm .. tentu kita akan langsung mengkerut membayangkan asamnya rasa es jeruk itu dan air liur kita menjadi lebih encer. Mengapa terjadi? Sebenarnya jeruknya kan tidak ada, hanya imajinasi saja. Tetapi mengapa tubuh kita bereaksi dengan cara yang sama ketika jeruknya benar-benar ada ? Itulah hypnosis. Menurut Ariesandi (ahli hipnoterapi), Otak kita menangkap gambaran mental dari jeruk, dan ketika kita membayangkannya dengan penuh perasaan dan konsentrasi maka otak menganggap hal itu adalah suatu kenyataan dan memerintahkan tubuh untuk bereaksi dengan cara yang sama saat kita dulu berhadapan dengan es jeruk nipis yang sesungguhnya.

Menurut Rachel Copelan Ph.D, proses hipnosis akan terjadi bila dalam komunikasi terdapat unsur-unsur/komponen dan atau gabungan unsur-unsur sebagai berikut:

Motivation (keinginan kuat akan sesuatu)
Relaxation (santai, rileks)
Concentration (konsentrasi, fokus terhadap sesuatu)
Imagination (imaginasi terhadap sesuatu)
Autosuggestion (perintah)
Peak Emotion (emosi tinggi)
Repetition (pengulangan)

dipost...dari blog Zahrah Al-Munawwarah

1 komentar:

Hypnotherapy mengatakan...

Artikel yang baguusss!
Bila ingin mengetahui 1x sesi hypnoparenting serta Tips-tips GRATIS Hypnoparenting, silahkan kunjungi http://hipnoparenting.blogspot.com/